Gizi Kurang: Tantangan Besar Kesehatan di Indonesia

KBRN, Kupang: Data survei sosial ekonomi nasional (Susenas) 2023 menunjukkan, pengeluaran belanja keluarga untuk rokok dan tembakau memiliki persentase yang hampir sama dengan pengeluaran untuk kebutuhan protein hewani. Menurut Kemenkes, data per kuintil atau pengelompokan data menjadi lima bagian yang sama besar, tercatat pengeluaran belanja rokok dan tembakau sebesar 11,54 persen pada kuintil 1, sementara persentase daging, ikan, cumi, kerang, telur dan susu, 14,83 persen, begitu juga yang terjadi pada kuintil 2 hingga 5, sehingga kedua pengeluaran ini tidak jauh berbeda.

“Ada tiga permasalahan yang dihadapi oleh Indonesia saat ini, seperti gizi kurang, kekurangan makronutrien, dan obesitas. Pada balita, masalah stunting bisa mencapai 21,5 persen, sehingga ini mempengaruhi kualitas sumber daya manusia”, demikian yang dikatakan dr. Maria Endang Sumiwi, Dirjen Kesehatan Primer dan Komunitas.

Jumlah balita yang mengalami gizi kurang tercatat sebesar 8,5 persen, anemia pada remaja 16,3 persen, anemia pada ibu hamil 27,7 persen dan kelebihan berat badan pada remaja 12,1 persen. Hal ini dikarenakan konsumsi protein hewani pada balita masih sangat kurang, yaitu 21,6 persen, namun terdapat lonjakan konsumsi minuman berpemanis yaitu 52 persen, makanan tinggi natrium 32 persen dan makanan instan 11 persen serta yang penggunaan bahan makanan tambahan seperti penyedap rasa 78 persen.

Sementara itu persentase orang Indonesia yang tidak sarapan tercatat sebanyak 65 persen. Dari data ini dapat dikatakan, kualitas gizi masyarakat Indonesia merupakan permasalahan serius. Salah satu upaya penanganan yang dapat dilakukan adalah mengurangi konsumsi makanan dan minuman yang memiliki kandungan gula, garam dan lemak yang tinggi, dan memperbanyak asupan makanan bergizi seimbang.

“Makanan gizi seimbang harus mencakup beragam jenis makanan, sayuran dan buah, dan lauk kaya protein. Kurangi konsumsi makanan tinggi garam, makanan manis, dan makanan berlemak, biasakan untuk sarapan dan minum cukup air putih”, pungkasnya. (JR)

Sumber : RRI.co.id